Ilmu kesehatan
masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup,
meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha
masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan,
kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan
perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk
diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang
akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar
kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.
Ilmu kesehatan masyarakat telah dikenal sejak zaman Yunani Kuno. Di
dalam masyarakat Yunani, berkembang cerita mitos (mitologi) tentang
pasangan suami isteri Asclepius dan Higeian. Mereka berdua adalah pakar
kesehatan yang memiliki dua pendekatan yang berbeda. Asclepius mengobati
penyakit dengan cara pembedahan dan pengobatan. Sedangkan Hiegeia
mengajarkan cara mencegah penyakit, makan sehat, dan menghindari
makanan/minuman yang mengandung racun.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMAwjGhDxJVL7_4JHrttBoDE24ffYsq2s-14zkNOg2LJSvfcKuCCGc5azSz9ZJRdME36S-RFJWsIJFhXwyy03p_ZqcOtRDN8M7mfhF88on2ByhPp9I0cOiTqhd0g5kFZhMFIwm0IEqGmtP/s1600/ss_tcat_h_4772_large.jpg)
Dari cerita Asclepius dan Higeia muncul dua pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan, yakni:
1. Kelompok atau aliran yang cenderung menunggu terjadinya penyakit
(setelah sakit), selanjutnya disebut sebagai pendekatan kuratif
(pengobatan), misalnya dokter, dokter gigi, psikiater, dan praktisi
lainnya.
2. Kelompok atau aliran yang cenderung melakukan upaya pencegahan penyakit (preventive health care)
dan meningkatkan kesehatan sebelum terjadinya penyakit. Yang termasuk
dalam kelompom ini adalah para pakar atau praktisi kesehatan yang
biasanya pekerja sebagai petugas penyuluh kesehatan.
Dua jenis aliran atau pendekatan di atas tidak bisa dipisahkan satu
sama lain. Kesehatan masyarakat tidak bisa bertumpu pada pendekatan
kuratif (penyembuhan) saja karena pendekatan tersebut bersifat reaktif
dan parsial. Pasien ditangani ketika sudah terjadi penyakit (reaktif)
dan hanya menangani pada bagian tubuh (organ) tertentu yang sakit
padahal tubuh manusia adalah stau kesatuan biologis.
Sebagai suatu ilmu, kesehatan masyarakat memiliki pilar utama, yakni sebagai berikut:
1. Epidemiologi
Epidemiologi adalah studi mengenai penyakit menular atau epidemi.
Saat ini, Epidemiologi tidak hanya dianggap kajian mengenai penyakit
menular, tetapi mengenai penyebaran penyakit secara umum dalam konteks
lingkungan tertentu.
2. Biostatistika/statistik kesehatan
Statistik kesehatan merupakan kajian statistik dalam bidang
kesehatan. Sebagaimana halnya ilmu statistik, statistik kesehatan
mengumpulkan, mengompilasi, mengolah dan menginterpretasi fakta numerik
dalam masalah kesehatan. Statistik dalam bidang kesehatan digunakan
untuk menilai kesehatan masyarakat secara umum maupun kesehatan
individu.
3. Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan merupakan suatu kondisi atau keadaan lingkungan
yang baik dan optimal sehingga dapat berpengaruh positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang baik pula.
4. Pendidikan dasar dan ilmu perilaku
Pendidikan kesehatan penting untuk menunjang program-program
kesehatan yang lain. Banyak sekali pelayanan kesehatan yang tidak
dibarengi dengan pendidikan kesehatan sehingga masyarakat tidak memiliki
pengetahuan mengenai cara menjaga kesehatan. Pendidikan kesehatan
merupakan investasi jangka panjang dengan cara menanamkan pengetahuan
kesehatan kepada masyarakat. Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh
kepada perilaku sebagai hasil jangka menengah dari pendidikan kesehatan.
Selanjutnya perilaku kesehatan akan meningkatkan indikator dan
statistik kesehatan.
5. Manajemen kesehatan masyarakat
Dalam kegiatan apa saja, kegiatan harus memiliki pengaturan agar
mencapai hasil yang efektif. Demikian pula halnya dalam pelayanan
kesehatan masyarakat yang memerlukan pengaturan yang baik agar tujuan
program kesehatan dapat tercapai dengan baik. Proses pengaturan tersebut
dinamakan sebagai manajemen.
6. Gizi Masyarakat
Gizi mempelajari mengenai cara makan yang benar dan sehat dengan
mengetahui jenis makanan dan jumlah kalori yang tepat. Dewasa ini,
banyak penyakit kekurangan gizi atau gizi buruk yang bisa ditemukan di
dalam masyarakat. Hal itu adalah cerminan lemahnya kesadaran masyarakat
akan gizi.
7. Kesehatan kerja
Kesehatan kerja merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau
aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu masyarakat pekerja dan
masyarakat lingkungannya. Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh
level kesehatan yang setinggi-tingginya, secara fisik, mental, dan
sosial bagi kelompok masyarakat pekerja dan lingkungan dalam suatu
perusahaan melalui upaya pencegahan, kampanye dan kuratif untuk
mengatasi penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan yang timbul
akibat masalah kesehatan dan lingkungan tempat kerja.
Secara garis besar, upaya penerapan ilmu kesehatan masyarakat yakni sebagai berikut:
a. Memberantas penyakit, baik yang menular maupun tidak.
b. Memperbaiki sanitasi atau kebesihan lingkungan.
c. Memperbaiki pemukiman agar lebih sehat dan bersih.
d. Pendidikan (penyuluhan) mengenai kesehatan kepada masyarakat.
f. Melayani ibu dan anak secara khusus untuk mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak.
g. Membina gizi masyarakat secara baik dan tepat.
h. Mengawasi sanitasi di tempat umum.
i. Mengawasi obat-obatan, makanan dan minuman.
j. Melibatkan masyarakat agar berperan serta secara aktif dalam membangun kesehatan masyarakat.