Senin, 18 Agustus 2014

Sejarah Ilmu Kesehatan

Ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.

 

Ilmu kesehatan masyarakat telah dikenal sejak zaman Yunani Kuno. Di dalam masyarakat Yunani, berkembang cerita mitos (mitologi) tentang pasangan suami isteri Asclepius dan Higeian. Mereka berdua adalah pakar kesehatan yang memiliki dua pendekatan yang berbeda. Asclepius mengobati penyakit dengan cara pembedahan dan pengobatan. Sedangkan Hiegeia mengajarkan cara mencegah penyakit, makan sehat, dan menghindari makanan/minuman yang mengandung racun.










Dari cerita Asclepius dan Higeia muncul dua pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan, yakni:

1. Kelompok atau aliran yang cenderung menunggu terjadinya penyakit (setelah sakit), selanjutnya disebut sebagai pendekatan kuratif (pengobatan), misalnya dokter, dokter gigi, psikiater, dan praktisi lainnya.

2. Kelompok atau aliran yang cenderung melakukan upaya pencegahan penyakit (preventive health care) dan meningkatkan kesehatan sebelum terjadinya penyakit. Yang termasuk dalam kelompom ini adalah para pakar atau praktisi kesehatan yang biasanya pekerja sebagai petugas penyuluh kesehatan.

Dua jenis aliran atau pendekatan di atas tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Kesehatan masyarakat tidak bisa bertumpu pada pendekatan kuratif (penyembuhan) saja karena pendekatan tersebut bersifat reaktif dan parsial. Pasien ditangani ketika sudah terjadi penyakit (reaktif) dan hanya menangani pada bagian tubuh (organ) tertentu yang sakit padahal tubuh manusia adalah stau kesatuan biologis.

Sebagai suatu ilmu, kesehatan masyarakat memiliki pilar utama, yakni sebagai berikut:

1. Epidemiologi

Epidemiologi adalah studi mengenai penyakit menular atau epidemi. Saat ini, Epidemiologi tidak hanya dianggap kajian mengenai penyakit menular, tetapi mengenai penyebaran penyakit secara umum dalam konteks lingkungan tertentu.

2. Biostatistika/statistik kesehatan

Statistik kesehatan merupakan kajian statistik dalam bidang kesehatan. Sebagaimana halnya ilmu statistik, statistik kesehatan mengumpulkan, mengompilasi, mengolah dan menginterpretasi fakta numerik dalam masalah kesehatan. Statistik dalam bidang kesehatan digunakan untuk menilai kesehatan masyarakat secara umum maupun kesehatan individu.

3. Kesehatan lingkungan

Kesehatan lingkungan merupakan suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang baik dan optimal sehingga dapat berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang baik pula.

4. Pendidikan dasar dan ilmu perilaku

Pendidikan kesehatan penting untuk menunjang program-program kesehatan yang lain. Banyak sekali pelayanan kesehatan yang tidak dibarengi dengan pendidikan kesehatan sehingga masyarakat tidak memiliki pengetahuan mengenai cara menjaga kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan investasi jangka panjang dengan cara menanamkan pengetahuan kesehatan kepada masyarakat. Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil jangka menengah dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya perilaku kesehatan akan meningkatkan indikator dan statistik kesehatan.

5. Manajemen kesehatan masyarakat

Dalam kegiatan apa saja, kegiatan harus memiliki pengaturan agar mencapai hasil yang efektif. Demikian pula halnya dalam pelayanan kesehatan masyarakat yang memerlukan pengaturan yang baik agar tujuan program kesehatan dapat tercapai dengan baik. Proses pengaturan tersebut dinamakan sebagai manajemen.

6. Gizi Masyarakat

Gizi mempelajari mengenai cara makan yang benar dan sehat dengan mengetahui jenis makanan dan jumlah kalori yang tepat. Dewasa ini, banyak penyakit kekurangan gizi atau gizi buruk yang bisa ditemukan di dalam masyarakat. Hal itu adalah cerminan lemahnya kesadaran masyarakat akan gizi.

7. Kesehatan kerja

Kesehatan kerja merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya. Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh level kesehatan yang setinggi-tingginya, secara fisik, mental, dan sosial bagi kelompok masyarakat pekerja dan lingkungan dalam suatu perusahaan melalui upaya pencegahan, kampanye dan kuratif untuk mengatasi penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan yang timbul akibat masalah kesehatan dan lingkungan tempat kerja.

Secara garis besar, upaya penerapan ilmu kesehatan masyarakat yakni sebagai berikut:

a. Memberantas penyakit, baik yang menular maupun tidak.

b. Memperbaiki sanitasi atau kebesihan lingkungan.

c. Memperbaiki pemukiman agar lebih sehat dan bersih.

d. Pendidikan (penyuluhan) mengenai kesehatan kepada masyarakat.

f. Melayani ibu dan anak secara khusus untuk mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak.

g. Membina gizi masyarakat secara baik dan tepat.

h. Mengawasi sanitasi di tempat umum.

i. Mengawasi obat-obatan, makanan dan minuman.

j. Melibatkan masyarakat agar berperan serta secara aktif dalam membangun kesehatan masyarakat.